Sabtu, 22 Januari 2011

Ragam Metode Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran, Menurut Usman ( 2000 : 4 ) “ … proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu” Proses pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran yang satu sama lain saling berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan. Menurut Sudjana ( 1989 : 30 ) yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah “ tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian “Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sisa-sia, karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu yang relatif lama.
Hasil yang dirasakan dalam waktu dekat dikatakan seabagi dampak langsung (Instructional effect) sedangkan hasil yang dirasakan dalam waktu yang reltif lama disebut dampak pengiring (nurturant effect) biasanya bekenaan dengan sikap dan nilai. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000,194)Macam-macam Metode Pembelajaran :

1. METODE CERAMAH
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
a. Kelebihan Metode Ceramah
1) Guru mudah menguasai kelas.
2) Mudah dilaksanakan.
3) Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4) Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
b. Kekurangan Metode Ceramah
1) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2) Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
3) Bila terlalu lama membosankan.
4) Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
5) Menyebabkan anak didik pasif.

2. METODE PROYEK
Metode proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya. Bertujuan agar anak didik tertarik untuk belajar.
a. Kelebihan Metode Proyek
1) Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
2) Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kekurangan Metode Proyek
1) Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini;
2) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini;
3) Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan;
4) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.

3. METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.
a. Kelebihan Metode Eksperimen
1) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku;
2) Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan; dan
3) Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
b. Kekurangan Metode Eksperimen
1) Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen;
2) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran; serta
3) Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.

4. METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI
Pemberian tugas dengan arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya setelah membaca buku itu. Dengan demikian, pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat.
a. Kelebihan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
1) Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama; dan
2) Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.
b. Kekurangan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
1) Seringkali anak didik melakukan penipuan di mana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri;
2) Terkadang tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan; dan
3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan indi¬vidual.

5. METODE DISKUSI
Diskusi adalah memberikan altematif jawaban untuk membantu memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.
a. Kelebihan Metode Diskusi
1) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja).
2) Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
3) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran.
b. Kekurangan Metode Diskusi
1) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar;
2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas;
3) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara; dan
4) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih for¬mal.

6. METODE LATIHAN
Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga, sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
a. Kelebihan Metode Latihan
1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
b. Kekurangan Metode Latihan
1) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dan pengertian.
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
4) Dapat menimbulkan verbalisme.

7. PICTURE AND PICTURE
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/rangkuman

8. NUMBERED HEAD TOGETHER ((KEPALA BERNOMOR) (SPENCER KAGAN, 1992)
Langkah-langkah :
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan

9. COOPERTIVE SCRIPT (DANSEREAU CS., 1985)
Skrip kooperatif :
metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
6. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
7. Penutup

10. KEPALA BERNOMOR STRUKTUR (MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)
Langkah-langkah :
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai
Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5. Kesimpulan

11. JIGSAW (MODEL TIM AHLI) (ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)
Langkah-langkah :
1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup

12. ARTIKULASI
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7. Kesimpulan/penutup

13. MIND MAPPING
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru

14. MAKE – A MATCH (MENCARI PASANGAN)
Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7. Demikian seterusnya
8. Kesimpulan/penutup

15. THINK PAIR AND SHARE (FRANK LYMAN, 1985)
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
6. Guru memberi kesimpulan
7. Penutup

16. BERTUKAR PASANGAN
Langkah-langkah :
1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.

17. SNOWBALL THROWING
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7. Evaluasi
8. Penutup

18. TEBAK KATA
Media :
Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga.
Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas
3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.
4. Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
5. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
6. Dan seterusnya
CONTOH KARTU
Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas
Dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasinya tidak resmi
Bila untung dimiliki,diambil sendiri
NAH … SIAPA … AKU ?
JAWABNYA : PERUSAHAAN PERSEORANGAN

19. KELILING KELOMPOK
Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya
Caranya………….?
1. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
2. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
3. Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan

20. COURSE REVIEW HORAY
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda silang (x)
6. Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8. Penutup
———-
Sumber :
Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2000.
Sagala, H.Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta, 2006.
Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda karya, 2000.
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru, 1989.
________, ktsp.diknas.go.id/download/ktsp_sma/14.ppt

Rabu, 19 Januari 2011

PANDUAN PENGELOLAAN STUDY VISIT (KUNJUNGAN BELAJAR KE KELOMPOK KERJA DAN KE SEKOLAH)

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008, pasal 47 ayat 4 mengamanatkan bahwa pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi Guru yang sudah memiliki Sertifikat Pendidik dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dan/atau olah raga. Satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan kelompok kerja-kelompok kerja pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah ada sebagai media. Dalam program BERMUTU media ini diberdayakan fungsinya sehingga setelah melaksanakan program BERMUTU diharapkan KKG/MGMP/MKKKS/MKPS/KKKS/KKPS menjadi kelompok kerja yang aktif dalam meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan (PTK).

Peningkatan profesionalisme PTK merupakan visi Ditjen PMPTK. Secara lengkapnya visi Ditjen PMPTK tersebut adalah “Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Profesional dan Bermartabat”. Salah satu ciri yang selalu melekat dalam seseorang yang profesional adalah mampu mempertunjukkan kompetensinya. Program pemerintah untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) adalah program BERMUTU. Tujuan program BERMUTU adalah untuk mendukung upaya peningkatan kualitas dan kinerja pendidik (guru) melalui peningkatan penguasaan materi pembelajaran dan keterampilan mengajar di kelas. Tujuan ini dapat tercapai salah satunya melalui peningkatan pengembangan profesional berkelanjutan.
Peningkatan pengembangan profesional berkelanjutan bagi tenaga PTK dapat dilaksanakan melalui kegiatan belajar yang dilaksanakan di kelompok kerja. Kegiatan belajar di kelompok kerja dalam program BERMUTU ditandai dengan ketercapaian sejumlah indikator. Indikator keberhasilan program BERMUTU di tingkat kelompok kerja KKG/MGMP adalah: (1) pengembangan kurikulum dan silabus; (2) pengembangan RPP; (3) pelaksanaan kajian kritis; (4) pengembangan analisis butir soal dan bank soal; (5) pelaksanaan penelitian tindakan kelas; (6) penulisan jurnal belajar; (7) pemantauan kualitas guru; dan (8) pemetaan kompetensi guru.
Upaya peningkatan pengembangan professional berkelanjutan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara tersebut adalah melalui kegiatan study visit atau kunjungan belajar ke objek belajar, dengan tujuan untuk mempelajari aspek-aspek yang dianggap lebih baik yang dimiliki oleh objek belajar tersebut.
Study visit dilaksanakan untuk memberikan wawasan kepada peserta belajar di kelompok kerja mengenai pengalaman praktis terbaik orang lain yang melakukan kegiatan yang sama (kegiatan KKG/MGMP/MKKS/KKKS/MKPS/KKPS) dan implementasi hasil kegiatan tersebut di sekolah. Dengan melakukan study visit diharapkan peserta belajar di kelompok belajar dapat mengembangkan kinerjanya masing-masing sesuai tugas dan fungsinya di sekolah.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum penyusunan Panduan Pengelolan Study Visit ini adalah untuk memberikan kemampuan kepada guru/kepala sekolah/ pengawas sekolah pemandu dalam mengelola study visit.
2. Tujuan khusus
Setelah mempelajari panduan ini, guru/kepala sekolah/ pengawas sekolah pemandu diharapkan dapat:
1. merencanakan program study visit;
2. melaksanakan program study visit;
3. membuat laporan pelaksanaan program study visit;
4. membuat program tindak lanjut hasil study visit.

C. Landasan Hukum
Penyusunan Panduan Pelaksanaan Study Visit ini merujuk pada beberapa dasar hukum sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
5. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
6. Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Kepala Sekolah;
7. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Pengawas;

II. STUDY VISIT
A. Pengertian
Study visit merupakan suatu kegiatan kunjungan belajar dengan tujuan untuk mempelajari aspek-aspek yang dianggap lebih baik dan lebih berhasil yang dilakukan oleh Kelompok kerja atau sekolah dalam mengelola kegiatan pembelajaran.
Dalam proses pengelolaan study visit, kelompok kerja yang akan belajar kepada kelompok lain yang dianggap lebih berhasil terjadi proses identifikasi aspek yang dianggap perlu ditingkatkan, identifikasi kelompok-kelompok lain yang mempunyai kelebihan di aspek yang serupa dengan hasilnya, dan lebih penting lagi, bagaimana mereka melakukannya.
Hal ini memungkinkan kelompok kerja mengembangkan rencana bagaimana membuat perbaikan atau mengadaptasi praktik terbaik tertentu, biasanya dengan tujuan meningkatkan beberapa aspek kinerja. Proses pembandingan dalam study visit mungkin dilakukan satu kali, tetapi sering dianggap sebagai suatu proses yang berkesinambungan di mana kelompok kerja terus berusaha untuk meningkatkan praktik-praktik mereka.
Secara sederhana pengelolaan study visit, terdiri atas tiga tahap yaitu perencanaan, pelakasanaan, dan pelaporan. Perencanaan dapat dituangkan dalam sebuah panduan. Rancangan kegiatan untuk study visit, yang dibuat secara rinci dan matang akan lebih mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan dimaksud.

B. Pengelolaan Kegiatan Study Visit
Pengelolaan sering dikenal dengan kata manajemen. Menurut Ricky W.Griffin, manajemen atau pengelolaan didefinisikan sebagai sebuah proses perencanaan, penggorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran atau tujuan secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan atau tepat guna, sedangkan efisien (daya guna) berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisis, dan sesuai dengan jadwal yang direncanakan/ditentukan.
Dalam mengelola suatu kegiatan hendaknya menggunakan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses pengelolan yang dijadikan acuan oleh pengelola dalam melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Henry Fayol mengemukakan tiga fungsi utama dalam manajemen, yaitu sebagai berikut.
1. Perencanaan (planning); dalam fungsi ini pengelola kegiatan harus memikirkan apa yang akn dikerjakan dengan sumber daya yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan kegiatan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen, karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya tidak dapat berjalan.
2.Pengorganisasian (organizing); pengorganisasian merupakan kegiatan yang berhubungan dengan tindakan-tindakan menentukan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan kegiatan. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggungjawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Untuk kemudahan kegiatan actuating (pelaksanaan) dan coordinating (koordinasi) digabung ke dalam kegiatan pengorganisasian.

3. Pengendalian (controlling); kegiatan pengendalian merupakan kegiatan pengawasan untuk memastikan semua rancangan kegiatan yang dilaksanakan diupayakan sesuai dengan rencana.

III. PENGELOLAAN STUDY VISIT
A. Perencanaan
Dari pengelolaan study visit, perencanaan merupakan tahap yang jika dilakukan dengan cermat akan mendukung keberhasilan kegiatan study visit. Beberapa hal yang perlu dilakukan di tahapan ini adalah sebagai berikut.
1. Menentukan Aspek Yang Akan Dipelajari
Inti tujuan dari Study Visit adalah untuk memperbaiki kinerja KKG/MGMP/MKKS/MKPS/KKKS/KKPS. Dengan demikian dasar untuk mengembangkan program selayaknya berasal dari hasil evaluasi diri.
a. Buatlah daftar aspek yang perlu ditingkatkan dan akan dipelajari melalui Study Visit dari hasil pemetaan kompetensi (TNA) atau evaluasi diri masing-masing guru/kepala sekolah/pengawas pemandu, guru/kepala sekolah/pengawas peserta belajar, dan pengelola kelompok kerja.
b. Susunlah daftar tersebut berdasarkan skala prioritas dan pilihlah satu atau dua aspek yang paling diperlukan.
c. Petakanlah aspek apa saja yang akan dipelajari oleh masing-masing orang berdasarkan daftar skala prioritas melalui diskusi di kelompok kerja.
d. Kelompokanlah hasil pemetaan tersebut ke dalam beberapa aspek saja sehingga study visit mudah dikelola. Misalnya kelompok yang akan mempelajari pembelajaran PAIKEM, PTS, atau pengelolaan sarana prasaran untuk kegiatan on-service.
e. Rincilah informasi dan dokumen yang diperlukan dari pihak yang akan dikunjungi. Tentukan cara informasi tersebut akan diperoleh. Misalnya melalui pengamatan atau wawancara.

2. Menentukan Sasaran Study Visit
Satu tujuan study visit adalah belajar dari keberhasilan pihak yang dikunjungi. Informasi yang layak digali diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Indikator Keberhasilan
Galilah indikator pengalaman berhasil yang dimiliki pihak yang dikunjungi sehingga bisa dikategorikan berhasil. Informasi ini akan membantu peserta study visit untuk menentukan keberhasilan implementasi rencana tindak hasil study visit terhadap peningkatan kinerja masing-masing peserta kunjungan.
b. Faktor Keberhasilan
1) Galilah faktor-faktor yang memungkinkan pihak yang dikunjungi memperoleh pengalaman berhasil.
2) Gali pula bagaimana hal itu bisa mendukung diperolehnya pengalaman berhasil. Faktor-faktor tersebut bisa meliputi aspek akademis maupun non-akademis. Boleh jadi faktor-faktor keberhasilan itu tidak dimiliki peserta kunjungan dan kelompok kerja Anda, tetapi paling tidak informasi yang diperoleh bisa menjadi inspirasi.
3) Berdiskusilah dengan mereka bagaimana faktor-faktor potensial yang saat ini Anda miliki bisa mewujud menjadi faktor pendukung.
c. Faktor Penghambat
1) Mintalah informasi mengenai faktor penghambat atau masalah yang dihadapi, cara mereka menyelesaikan, dan hasil yang diperoleh.
2) Identifikasi hal yang berpotensi menjadi masalah yang mungkin muncul saat Anda melaksanakan rencana tindak untuk meningkatkan kinerja Anda. Diskusikan pula bagaimana hal yang berpotensi menjadi masalah tersebut diatasi. Cara mereka menyelesaikan masalah dapat menjadi alternatif penyelesaian yang layak dipertimbangkan digunakan jika masalah itu terjadi pada Anda dan di kelompok kerja Anda.
d. Buatlah daftar calon sekolah dan kelompok kerja yang akan dikunjungi berdasarkan kebutuhan masing-masing kelompok. Gali informasi apa yang menjadi keunggulan (pengalaman berhasil) masing-masing dan tentukanlah sasaran mana yang akan dikunjungi sesuai kebutuhan.
e. Hubungi, koordinasikan, dan pastikan sekolah atau kelompok kerja mana yang dapat menerima study visit Anda.
3. Survey/Koordinasi dengan Sasaran Study Visit
a. Lakukan koordinasi dan jika memungkinkan survey kepada pihak yang akan dikunjungi untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan study visit.
b. Hubungi dan koordinasikan dengan pihak yang akan dikunjungi mengenai :
1) hal-hal yang ingin dipelajari, misalnya pembelajaran PAIKEM dan pengelolaan sarana dan prasarana pembelajaran di kelompok kerja;
2) jenis kegiatan yang ingin dilakukan misalnya wawancara dengan pengelola kelompok kerja, pengamatan pembelajaran di kelas berapa dan berapa kelas yang diperlukan (sesuaikan dengan jumlah anggota kelompok yang ingin mempelajari PAIKEM);
3) dokumen yang diperlukan; dan
4) waktu dan lama kunjungan;
5) alur kegiatan dalam kunjungan dsb.
4. Persiapan Teknis Pelaksanaan
Agar study visit efektif dan mudah dikelola sebaiknya teknis pelaksanaan direncanakan dengan baik. Hal-hal yang perlu dirancang diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Transportasi
1) Tentukan bagaimana cara menuju ke lokasi kunjungan, bersama-sama atau masing-masing langsung menuju ke lokasi.
2) Sepakati waktu keberangkatan dan waktu keterlambatan yang dapat ditoleransi sehingga lebih dari waktu itu peserta harus berangkat sendiri ke lokasi kunjungan.
3) Tentukan waktu berkumpul di lokasi kunjungan jika disepakati peserta tidak berangkat bersama-sama.
b. Waktu dan lama kunjungan
1) Diskusikan waktu dan lama kunjungan sesuai dengan kebutuhan objek (apa yang akan dipelajari) dan kegiatan yang perlu dicermati.
2) Koordinasikan hasil diskusi dengan pihak yang akan dikunjungi agar terdapat kesepakatan.
c. Perlengkapan yang perlu disiapkan
1) Cermati hal yang akan dipelajari dan tentukan perlengkapan yang perlu disiapkan. Misalnya, jika objek kajiannya adalah mencermati keberhasilan pembelajaran PAIKEM perlengkapan yang perlu disiapkan diantaranya instrumen analisis RPP (lampiran 5a,5b), instrumen observasi pembelajaran (lampiran 5c,5d), panduan wawancara (lampiran 3b), dan jika diperlukan alat perekam untuk wawancara dan video dsb.
2) Sepakati pembagian tugas untuk menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.
d. Jadwal Kegiatan dan Pembagian Tugas
1) Susunlah jadwal kegiatan yang cukup rinci sehingga tampak jelas alur kegiatan yang akan dilaksanakan. (lihat lampiran 3).
2) Perlihatkan dalam jadwal siapa melakukan apa, perlengkapan yang diperlukan, dan tagihannya (produk yang dihasilkan).
5. Menyusun Program Study Visit
a. Susunlah program dari semua informasi dan kesepakatan yang diperoleh. Cara membuat program dan contoh program bisa dipelajari di lampiran 1 dan 2.
b. Bagikan program study visit pada saat penjelasan teknis pelaksanaan. Panduan

6. Penjelasan Teknis Pelaksanaan
a. Lakukan penjelasan teknis pelaksanaan atau briefing beberapa hari sebelum study visit dilaksanakan agar peserta paham betul kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Informasikan hal-hal sebagai berikut.
1) tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan selama study visit
2) data yang harus dikoleksi dan cara yang akan digunakan misalnya observasi, koleksi dokumen seperti silabus, RPP atau wawancara
3) tugas setiap peserta atau kelompok termasuk cara mengolah dan menganalisis data yang dkumpulkan.
4) Cara pengolahan dan analisis data sehingga bisa langsung menjadi laporan pelaksanaan.
5) perlengkapan yang perlu disiapkan dan petugas yang akan menyiapkannya.
6) waktu dan lokasi keberangkatan jika akan berangkat bersama-sama atau waktu berkumpul di lokasi kunjungan jika akan berangkat sendiri-sendiri.

B. Pelaksanaan
Pada dasarnya, pelaksanaan Study Visit adalah melaksanakan rencana yang dituangkan dalam program sebaik mungkin. Agar study visit dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana beberapa hal yang layak diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Usahakan tepati jadwal yang sudah direncanakan mulai dari keberangkatan, pelaksanaan setiap kegiatan, sampai waktu pulang.
2. Jaga komunikasi antara ketua rombongan dengan orang yang dapat dihubungi (contact person) dari tempat yang akan dikunjungi.
3. Jaga komunikasi antara koordinator kelompok untuk memantau kegiatan yang diikuti peserta agar sesuai dengan rencana terutama waktu untuk setiap kegiatan.
4. Lakukan penyesuaian jika ada waktu kegiatan yang kurang sesuai dengan rencana agar tidak mengganggu kegiatan study visit secara keseluruhan.
C. Pelaporan
Hasil study visit perlu segera diolah dan dianalisis sehingga bisa disusun rencana tindak yang akan membantu meningkatkan kinerja individu dan kelompok kerja. Sistematika laporan pelaksanaan study visit bisa dicermati pada lampiran.
1. Diskusi Analisis Hasil Study Visit
a. Diskusikan hasil pengolahan dan analisis data agar setiap peserta study visit bisa mengutuhkan pemahaman mereka dengan belajar dari pemahaman anggota kelompok lainnya.
b. Bagilah informasi hasil diskusikan kelompok kepada kelompk lainnya agar setiap peserta dapat belajar dari pengalaman kelompok lain.
c. Berilah masukan sebagai kontribusi Anda kepada sejawat dalam menyusun rencana tindak mereka.
2. Menyusun Laporan Hasil Study Visit
Susunlah hasil analisis dan diskusi ke dalam laporan kelompok kecil misalnya kelompok yang mempelajari pembelajaran PAIKEM. Contoh laporan dapat disimak pada lampiran ….

D. Rencana Tindak
Study visit hanya bermakna jika apa yang dipelajari berdampak terhadap peningkatan kinerja individu atau kelompok kerja. Untuk itu hasil study visit harus dituangkan ke dalam rencana tindak individu atau rencana tindak kelompok kerja. Rencana tindak kelompok kerja bisa merupakan tindak lanjut kelompok pengelola atau sebagai fasilitasi pengelola untuk mendukung pelaksanaan rencana tindak individu yang perlu dilaksanakan di kelompok kerja.
a. Identifikasi dan buatlah daftar hal-hal yang dipelajari dari study visit.
b. Buatlah skala prioritas dari daftar tersebut.
c. Tentukan dari daftar di muka, mana dan berapa banyak yang akan segera ditindaklanjuti serta rancanglah kegiatannya.
d. Lengkapi rancangan kegiatan dengan tujuan, hasil, cara/metode, waktu, dan pihak yang terlibat.

IV. PENUTUP
Tujuan Study Visit adalah agar terjadi distribusi informasi dan pengalaman dari pihak yang sudah lebih mampu mengelola kelompok kerja dan mengimplementasikannya di sekolah. Hal ini bisa terlaksana jika rencana tindak dari hasil study visit dilaksanakan dengan baik dan semua pihak yang terkait memberikan dukungan yang diperlukan secara memadai.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: Sistematika Program Study Visit
Halaman Sampul
Halaman sampul harus memuat judul, nama KKG atau MGMP, logo Kemdiknas, dan Instansi unsur terkait, dengan ketentuan:
a. Tulisan diketik dengan huruf kapital
b. Nama KKG atau MGMP ditulis lengkap
c. Logo Kemdiknas
d. Nama UPTK untuk KKG atau Nama Kabupaten untuk MGMP
e. Tahun

Halaman Pengesahan
Program study visit yang telah lengkap harus ditandatangani Ketua KKG atau MGMP, kemudian disahkan oleh Kepala Sekolah Inti dan unsur terkait.
Halaman pengesahan program memuat:
a. Tanda tangan, nama ketua, NIP, dan stempel.
b. Diketahui Kepala Sekolah Inti dengan bukti tanda tangan, nama, NIP, dan stempel.
c. Diketahui Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kabupaten di Kecamatan untuk KKG atau Kepala Dinas Pendidikan
d. Kabupaten/Kota untuk MGMP dengan bukti tanda tangan, nama, NIP, dan stempel.

Kata Pengantar
Daftar Isi

1. Rasional Pelaksanaan Study Visit
Berisi tentang gambaran pelaksanaan kegiatan KKG atau MGMP yang bersangkutan (keberhasilan dan hambatan atau permasalahan yang dihadapi). Berdasarkan gambaran tersebut, dikemukakan alasan perlunya dilakukan study visit ke KKG atau MGMP lain yang diperkirakan memiliki kinerja lebih baik dalam rangka memperbaiki keterlaksanaan program di KKG atau MGMP yang bersangkutan.
2. Tujuan Study Visit
Tujuan study visit harus terkait dengan kegiatan di KKG atau MGMP dan dalam rangka menggali informasi secara langsung. Tujuan study visit dapat berhubungan dengan keterlaksanaan program BERMUTU di KKG atau MGMP atau implementasi hasil kegiatan di KKG atau MGMP.
3. Sasaran
Peserta study visit menetapkan sasaran yang akan dikunjungi dalam kegiatannya. Paling tidak ada dua sasaran yaitu: (1) KKG atau MGMP yang mendapatkan DBL dan diprediksi memiliki kinerja lebih baik; (2) Sekolah unggul berkategori SSN/RSBI/SBI dan bergabung dengan KKG atau MGMP yang telah dikunjungi pada nomor (1).
4. Materi
Materi ini mengungkap informasi pada semua aktivitas dalam pelaksanaan study visit. Materi study visit ke KKG atau MGMP dapat berhubungan dengan keterlaksanaan program BERMUTU di KKG atau MGMP atau implementasi hasil kegiatan di KKG atau MGMP.
4. Output
Output dijabarkan sesuai tujuan study visit. Output inilah yang dapat dijadikan indikator pelaksanaan study visit.
5. Waktu
Waktu menunjukkan kapan dan berapa lama study visit akan dilaksanakan. Jika perlu dibuat Jadwal kegiatan yang disusun dengan merinci tujuan, output yang diinginkan, serta sasaran yang akan dikunjungi secara terurut. Penjadwalan secara rinci dapat dibuat terpisah sesuai keperluan. Waktu pelaksanaan study visit ini harus memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan study visit yang akan dilakukan kepada peserta, unsur yang akan dikunjungi, serta pihak terkait.
6. Pembiayaan
Biaya study visit bersumber dari dana yang teralokasi dalam DBL yang telah diterima KKG atau MGMP yang bersangkutan. Rincian biaya yang diperlukan dapat dibuat secara terpisah sesuai keperluan.
7. Mekanisme
Bagian ini berisi tentang langkah-langkah pelaksanaan study visit mulai dari perencanaan dan pelaksanaan study visit. Perencanaan Program harus mencakup: tujuan, sasaran, waktu pelaksanaan, pemberitahuan baik ke Dinas Pendidikan maupun ke KKG/MGMP/SD/SMP yang akan dikunjungi serta penyiapan kisi-kisi dan instrument yang diperlukan.
Pelaksanaan study visit dilakukan di dua lokasi, yaitu kunjungan ke KKG atau MGMP dan kunjungan ke SD atau SMP unggul. Sebagai wujud dari hasil pelaksanaan study visit, diharuskan menyusun laporan kegiatan, laporan hasil study visit harus mencakup: latar belakang, tujuan, sasaran, materi, output, pelaksanaan kunjungan, hasil kunjungan, kesimpulan, dan saran serta menyampaikan ringkasan (abstrak) laporan hasil study visit untuk dimuat dalam journal atau media lain.

8. Tata Tertib Study Visit
Tata tertib untuk peserta disusun mencakup persiapan, pelaksanaan, dan tidak lanjut. Persiapan terkait dengan pemberitahuan ke unsur terkait dalam study visit, menyusun jadwal kegiatan, dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan dalam study visit. Tata tertib pelaksanaan study visit mencakup: (1) pelaksanaan study visit sesuai jadwal yang telah disusun; (2) keharusan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan untuk menjaring data pada study visit; (3) keharusan menggali informasi yang lengkap dari KKG atau MGMP dan SD atau SMP yang dikunjungi; (4) mencatat semua informasi yang diperoleh melalui study visit; (5) mengumpulkan dokumen yang diperlukan sebagai kelengkapan study visit. Sedangkan tata tertib tindak lanjut mencakup: (1) pengolahan hasil study visit dan menyusun laporannya sesuai rambu-rambu; (2) memperbaiki program serta pelaksanaan kegiatan di KKG atau MGMP; dan (3) memperbaiki pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, sebagai implementasi hasil study visit.

Lampiran 2: Contoh PROGRAM STUDY VISIT

A. Rasional Pelaksanaan Study Visit
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 20 ayat b mengamanatkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Untuk melaksanakan pesan undang-undang tersebut, KKG Kuntum Mekar, telah melaksanakan kegiatan belajar dengan menggunakan paket belajar Program BERMUTU. KKG Kuntum Mekar beranggotakan 8 SD , untuk KKG IPA masing-masing terdiri atas 8 guru kelas 4, kelas 5, dan kleas 6. Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran program BERMUTU, KKG Kuntum Mekar menggunakan fasilitas di SD Inti.
Setelah enam kali pertemuan membahas BBM PTK, guru peserta belajar masih mendapat kesulitan untuk mengembangkan proposal Penelitian Tindakan Kelas dan menerapkan pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Di lain pihak, ada KKG di Gugus Maju Pesat berhasil membelajarkan guru anggotanya membuat proposal PTK dan mengimplementasikan model pembelajaran inovatif di sekolah anggotanya.
Untuk memotivasi guru-guru anggota KKG Kuntum Mekar, kami pengurus merencanakan untuk melakukan study visit ke KKG yang telah berhasil itu.
.
B. Tujuan Study Visit
Study visit ini dilaksanakan dengan tujuan untuk:
1. memperoleh gambaran pelaksanaan belajar di KKG Maju Pesat;
2. memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang membuat KKG Maju Pesat berhasil membelajarkan anggotanya membuat proposal PTK dan mengimplementasikan model pembelajaran inovatif di sekolah anggotanya;
3. memperoleh informasi fasilitas belajar yang tersedia di KKG Maju Pesat;
4. memperoleh gambaran pelaksanaan PAKEM di SD Mekar Sari

C. Sasaran
YANG MELAKUKAN KUNJUNGAN (VISITASI) SASARAN KETERANGAN
Anggota KKG Kuntum Mekar 1. KKG Maju Pesat di desa Cibeureum Yang mendapatkan DBL dan memiliki keunggulan dalam kelengkapan sumber belajar, pemandu memiliki pengalaman praktis dalam membelajarkan teman sejawat
2. SD Mekar Sari SD yang memiliki keunggulan dalam menerapkan PAKEM

D. Materi
1. Hasil Pelaksanaan program BERMUTU di KKG Maju Pesat.
2. Implementasi hasil kegiatan KKG di SD Mekar Sari

E. Output

1. Informasi tentang keberhasilan pembelajaran di KKG Maju Pesat dalam membelajarkan anggotanya sehingga berhasil membuat proposal PTK
2. Informasi tentang proses pembelajaran di KKG Maju Pesat
3. Informasi tentang sumber belajar yang digunakan
4. Contoh proposal PTK yang dibuat guru anggota KKG Maju pesat
5. Contoh perangkat pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran inovatif (menerapkan PAKEM)

G. Waktu
Kegiatan study visit ke KKG Maju Pesat akan dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2010 jam 08.00 s.d 11.00 ; sedangkan kunjungan ke SD Mekar Sari akan dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2010 pada pukul 07.30 s.d 10.00.

H.Pembiayaan
Pembiayaan study visit berasal dari anggaran yang dialokasikan dari DBL

I. Prosedur Kegiatan
1. Menyusun Panduan kunjungan;
2. Pemberitahuan ke Dinas Pendidikan dan KKG Maju Pesat serta SD Mekar Sari
3. Pemberian Penjelasan kepada anggota KKG Kuntum Mekar mengenai study vist ke KKG Maju Pesat dan SD Mekar Sari
4. Pelaksanaan Sudy Visit.
5. Analiisis data hasil kunjungan
6. Penyusunan Laporan

J. Alur Kegiatan Untuk Peserta
a. Persiapan
• Pelajari panduan kegiatan study visit
• Pelajari instrumen yang akan digunakan pada waktu observasi KKG dan Pembelajaran di SD
• Buat catatan tambahan hal-hal yang ingin ditanyakan lebih lanjut
• Bawalah alat perekam atau kamera jika diperlukan

b. Pelaksanaan

• Lakukan kegiatan sesuai panduan
• Lakukan observasi dengan menggunakan instrumen observasi yang telah disiapkan
• Lakukan wawancara dengan instrumen Panduan wawancara yang telah disiapkan.
• Carilahi informasi yang lengkap dari KKG dan SD yang dikunjungi.
• Catat semua informasi yang diperoleh melalui catatan study visit.
• Kumpulkan dokumen yang diperlukan sebagai kelengkapan study visit.

c. Tindak lanjut

• Mengolah hasil study visit dan menyusun laporannya sesuai rambu-rambu.
• Melakukan perbaikan program serta pelaksanaan kegiatan di KKG atau MGMP.
• Melakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, sebagai implementasi hasil study visit.

Lampiran 3: Contoh Instrumen Study Visit KKG Kuntum Mekar
Lampiran 3a : Panduan Observasi Pembelajaran di KKG

PANDUAN OBSERVASI
DI KKG

Tujuan Observasi :
• Mengidentifikasi pelaksanaan pembelajaran guru di KKG yang dikunjungi
• Mengidentifikasi fasilitas dan sumber belajar yang diguinakan di KKG yang dikunjungi
• Mengidentifikasi karakteristik PAKEM
• Menemukan aspek-aspek/faktor-faktor yang mendukung keberhasilan belajar peserta di KKG

Data yang harus diperoleh dari KKG
Program Kerja
• Dokumen program KKG
• Rincian dan langkah-langkah Pelaksanaan Program kerja
• Rincian hasil pelaksanaan Program kerja
Data yang harus diperoleh dari SD Mekar Sari
• Model-model pembelajaran yang diterapkan di kelas awal
• Model-model pembelajaran IPA yang diterapkan di kelas tinggi
• Inovasi yang telah dilakukan
• Hasil pembelajaran yang diperoleh
• Prestasi siswa yang telah diraih
• Produk-produk pembelajaran yang telah dihasilkan

Contoh instrumen observasi kegiatan belajar di KKG
CATATAN LAPANGAN
OBSERVASI KEGIATAN BELAJAR DI KKG
Nama KKG : ...................................
Topik yang dibahas: .....................................
Jumlah peserta : .....................................
Hari/Tgl : ....................................

Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Pemandu Kegiatan Peserta Sumber belajar yang digunakan













Lampiran 3b: Panduan Wawancara

Panduan wawancara











Lampiran 3c: Panduan Observasi Pembelajaran di SD Mekar Sari

Panduan observasi pembelajaran IPA di SD Mekar Sari

Aspek yang diamati Pengamatan
Ada Tidak ada
1. Rencana pembelajaran yang sesuai dengan permen 41
2. Guru menggunakan variasi metode pembelajaran
3. Pembelajaran dilakukan secara interaktif
4. Terdapat variasi pengelolaan siswa
5. Penggunaan variasi sumber belajar
6. Hasil karya siswa ditulis dengan kata - kata sendiri
7. Penggunaan/pembuatan alat peraga yang sesuai
8. Guru menggunakan berbagai jenis penilaian (proses dan hasil) dan memanfaatkan hasilnya untuk kegiatan tindak lanjut
9. Guru melayani perbedaan kebutuhan individual siswa
10. Hasil belajar 75 % siswa di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM)
11. Penggunaan sudut baca dan perpustakaan

(dideskripsikan)






Lampiran 4: Pelaporan Hasil Kegiatan Study Visit

PELAPORAN HASIL KEGIATAN STUDY VISIT

Setelah study visit dilaksanakan, Anda harus menyusun laporan tertulis tentang hasil study visit dimaksud. Laporan suatu kegiatan, termasuk laporan hasil study visit, merupakan bukti fisik hasil study visit yang dapat digunakan baik untuk perbaikan kinerja KKG atau MGMP yang melakukan kunjungan, maupun KKG atau MGMP yang dikunjungi.
Untuk membuat laporan, dilakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Persiapan
a) Mengumpulkan dokumen yang diperlukan dalam penyusunan laporan
b) Mempelajari dokumen terkait laporan hasil study visit
c) Mengidentifikasi bagian-bagian yang diperlukan dalam laporan hasil study visit
d) Konsolidasi persiapan penulisan outline dan laporan hasil study visit
2. Pelaksanaan
a) Pengolahan data hasil study visit
b) Interpretasi hasil pengolahan data
c) Penyusunan outline laporan hasil study visit
d) Penyusunan draft laporan hasil study visit
e) Pembahasan draft laporan hasil study visit
f) Revisi/finalisasi laporan hasil study visit
3. Tindak Lanjut
a) Memanfaatkan hasil study visit dalam perbaikan pelaksanaan kegiatan di KKG atau MGMP.
b) Memanfaatkan hasil study visit dalam perbaikan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas.


Lay-out Laporan
Halaman Sampul
Halaman sampul harus memuat judul, nama KKG atau MGMP, logo Kemdiknas, dan unsur terkait dengan ketentuan:
a. Tulisan diketik dengan huruf kapital
b. Nama KKG atau MGMP ditulis lengkap
c. Logo Depdiknas
d. Nama UPTK untuk KKG atau Nama Kabupaten untuk MGMP
e. Tahun

Halaman Pengesahan
Laporan hasil study visit yang telah lengkap harus ditandatangani Ketua KKG atau MGMP, kemudian disahkan oleh Kepala Sekolah Inti dan unsur terkait.
Halaman pengesahan laporan hasil study visit memuat:
a. Tanda tangan, nama ketua, NIP, dan stempel.
b. Diketahui Kepala Sekolah Inti dengan bukti tanda tangan, nama, NIP, dan stempel.
c. Diketahui Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kabupaten di Kecamatan untuk KKG atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk MGMP dengan bukti tanda tangan, nama, NIP, dan stempel.

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Materi
E. Output

BAB II. PELAKSANAAN DAN HASIL

Bab ini berisi tentang pelaksanaan kegiatan study visit yang meliputi 5W + 1H (what, where, when, why, who, and how). What menggambarkan nama kegiatan yang dilakukan, where menggambarkan tempat pelaksanaan kegiatan, when mengambarkan waktu pelaksanaan, who menggambarkan peserta, nara sumber/fasilitator/instruktur/ pendamping (bila ada), how menggambarkan strategi dan metode pelaksanaan kegiatan, keterlibatan peserta dalam kegiatan study visit, sumber dana, dan sistem dokumentasi kegiatan/pelaporan, hasil study visit, kendala dan upaya pemecahannya.
Bab ini terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:
A. Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan (visitasi ke KKG atau MGMP dan SD atau SMP)
2. Nama KKG atau MGMP, Nama Sekolah, Mata Pelajaran (untuk MGMP), Guru yang melaksanakan, dan Tim Pemantau (sebaiknya dibuat dalam bentuk tabel).
B. Hasil (uraian pelaksanaan dipilah antara visitasi ke KKG atau MGMP dan ke SD atau SMP)
C. Tindak Lanjut (merupakan pembahasan lebih jauh dan pemanfaatan hasil temuan visitasi).

BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Foto kegiatan
- Dokumen yang diperoleh
- Jadwal study visit
- Dll.

Lampiran 5: Contoh Instrumen Untuk Study Visit
Lampiran 5a: Instrumen PenilainKinerja Guru dalam Merencanakan Pembelajaran
(sumber: Dit Profesi)

IPKG 1
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU
(Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2006


NO. KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR

I Perumusan tujuan pembelajaran
1. Kejelasan rumusan 1 2 3 4
2. Kelengkapan cakupan rumusan 1 2 3 4
3. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 1 2 3 4
II Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4
3. Keruntutan dan sistematika materi 1 2 3 4
4. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 1 2 3 4
III Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran
1. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
2. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran 1 2 3 4
3. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4
IV Metode pembelajaran
1. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
2. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 1 2 3 4
3. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4
4. Kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran 1 2 3 4
V Penilaian hasil belajar
1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
2. Kejelasan prosedur penilaian 1 2 3 4
3. Kelengkapan instrumen (soal, kunci jawaban/pedoman pensekoran) 1 2 3 4
SKOR Total IPKG 1

Komentar Pengamat:


Pengamat:
Nama : ..................................................................................
Jabatan : ..................................................................................
Alamat Kantor : ..................................................................................
Alamat Rumah : ..................................................................................
..................................................................................
........................, ..................
Pengamat,
............................................

PENJELASAN IPKG I
I. PERUMUSAN INDIKATOR KEBERHASILAN BELAJAR
Indikator I.1 Kejelasan rumusan
Penjelasan Rumusan indikator tidak menimbulkan penafsiran ganda

Indikator I.2 Kelengkapan cakupan rumusan indikator
Penjelasan Rumusan indikator minimal mengandung komponen peserta didik dan perilaku. Perilaku mencakup kata kerja operasional dan substansi materi

Indikator I.3 Kejelasan penjenjangan indikator
Penjelasan Indikator diurutkan dari kompetensi sederhana ke kompleks

Indikator I.4 Kesesuaian dengan kompetensi dasar
Penjelasan Indikator dijabarkan dari kompetensi dasar

II. PEMILIHAN PENGORGANISASIAN MATERI AJAR
Indikator II.1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
Penjelasan Materi dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai

Indikator II.2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
Penjelasan Tingkat keluasan dan kedalaman materi disesuaikan dengan karakteristik peserta didik (termasuk yang cepat dan lambat, motivasi tinggi dan rendah)

Indikator II.3 Keruntutan dan sistematika materi
Penjelasan Penataan materi disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, misalnya hierarkhis, prosedural, spiral

Indikator II.4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
Penjelasan Keluasan dan kedalaman materi mungkin dicapai dalam waktu yang disediakan

III. PEMILIHAN SUMBER BELAJAR/MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber belajar dapat berupa orang, perpustakaan, lingkungan; sedangkan media merupakan bagian sumber belajar yang dirancang secara khusus

Indikator III.1 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
Penjelasan Sumber belajar/media pembelajaran yang dipilih dapat dipakai untuk mencapai tujuan/kompetensi yang ingin dicapai, misal buku, modul untuk kompetensi kognitif; media audio visual untuk kompetensi keterampilan

Indikator III.2 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran
Penjelasan Sumber belajar/media pembelajaran yang dipilih dapat memudahkan pemahaman peserta didik, misalnya lidi/sempoa digunakan untuk operasi hitung (matematika), lampu senter, globe, dan bola untuk mengilustrasikan proses terjadinya gerhana
Indikator III.3 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
Penjelasan Sumber belajar/media pembelajaran yang dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, karakteristik afektif, dan keterampilan motorik peserta didik

IV. METODE PEMBELAJARAN
Indikator IV.1 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
Penjelasan Stretegi, pendekatan, dan metode pembelajaran relevan dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai /kompetensi harus dikuasai peserta didik

Indikator IV.2 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran
Penjelasan Strategi dan metode pembelajaran yang dipilih dapat memudahkan pemahaman peserta didik

Indikator IV.3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
Penjelasan Strategi dan metode pembelajaran yang dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, karakteristik afektif, dan keterampilan motorik peserta didik

Indikator IV.4 Kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran
Penjelasan Setiap tahapan pembelajaran diberi alokasi waktu secara proporsional (lebih kurang pembukaan: 5-10%, inti: 70-80%, penutup: 10-15%)
V. PENILAIAN
Indikator V.1 Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran
Penjelasan Misal: tes tulis untuk mengukur penguasaan pengetahuan, tes kinerja untuk mengukur penampilan, dan skala sikap untuk mengukur sikap

Indikator V.2 Kejelasan prosedur penilaian
Penjelasan Tampak jelas dideskripsikan prosedur penilaian awal, proses, dan akhir, mencakup metode (tes dan nontes)

Indikator V.3 Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci jawaban)
Penjelasan Tampak jelas kelengkapan instrumen yang digunakan, misalnya terdapat soal yang dilengkapi kunci jawaban, teknik penskoran, dan atau rubrik

KOMENTAR PENGAMAT
Berikan komentar tentang:
hal-hal yang belum terwadahi dalam indikator-indikator instrumen ini, dan
kesan umum tentang kualitas pembelajaran yang diamati (kelebihan dan kekurangan).



Lampiran 5b: Instrumen Analisis RPP Tematik



INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU
(Kemampuan Merencanakan Pembelajaran Tematik)


NO. KOMPONEN PERANGKAT PEMBELAJARAN SKOR
I. Analisis standar kompetensi-kompetensi dasar-indikator 1 2 3 4
II. Penentuan Tema (matrik hubungan SK-KD-Indikator_tema) 1 2 3 4
III, Jaringan Tema (memperlihatkan hubungan KD dengan Tema/KD sesuai Tema) 1 2 3 4
IV Alur Indikator (indikator diurutkan sesuai dengan aktivitas belajar yang dirancang sesuai tema) 1 2 3 4
V. Satuan Kegiatan Mingguan/jadwal pembelajaran tematik 1 2 3 4
VI. Silabus Tematik ( memperlihatkan keterpaduan mata pelajaran yang dikemas dalam satu tema) 1 2 3 4

VII RPP
1 Identitas
2 SK, KD, Indikator 1 2 3 4
3 Perumusan Tujuan Pembelajaran
a. Kejelasan rumusan tujuan 1 2 3 4
b. Kelengkapan cakupan rumusan 1 2 3 4
c. kesesuaian dengan kompetensi dasar 1 2 3 4

4 Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar
. a. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
b. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4
c.Keruntutan dan sistematika materi 1 2 3 4
d. materi dengan alokasi waktu 1 2 3 4

5 Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran
a.Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
b.Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran 1 2 3 4
c.Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4

6 Metode pembelajaran
.aKesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
b.Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 1 2 3 4
c.Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4
d.Kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran 1 2 3 4

7 Langkah-langkah pembelajaran
a. sesuai dengan alur indikator yang akan dicapai 1 2 3 4
b.Kegiatan pembelajaran memeperlihatkan 3 komponen utama sesuai standar proses (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi) 1 2 3 4
c. Ada keterkaitan antar mata pelajaran yang dipadukan

8 Penilaian hasil belajar
a.Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
b.Kejelasan prosedur penilaian 1 2 3 4
c.Kelengkapan instrumen (soal, kunci jawaban/pedoman pensekoran) 1 2 3 4
SKOR Total

Komentar Pengamat:



Pengamat:
Nama : ..................................................................................
Jabatan : ..................................................................................
Alamat Kantor : ..................................................................................
..................................................................................
Alamat Rumah : ..................................................................................
..................................................................................

........................, ..................
Pengamat,

............................................

Lampiran 5c: Instrumen Observasi Pembelajaran



IPKG 2
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU IPA
(Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)





DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2006


NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I PRAPEMBELAJARAN
1. Kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 1 2 3 4
2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4

II MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 3 4
2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan 1 2 3 4

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4
2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 1 2 3 4
3. Mengintegrasikan kerja ilmiah dalam pembelajaran 1 2 3 4
4. Mengintegrasikan keterampilan dasar laboratorium*) 1 2 3 4

B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 1 2 3 4
2. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 3 4
3. Menguasai kelas 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 3 4
5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect) 1 2 3 4
6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 1 2 3 4

C. Pemanfaatan sumber belajar /media pembelajaran
1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar/media pembelajaran 1 2 3 4
2. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4
3. Melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran 1 2 3 4

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa, sumber belajar 1 2 3 4
2. Merespon positif partisipasi siswa 1 2 3 4
3. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 2 3 4
4. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif 1 2 3 4
5. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar 1 2 3 4

E. Penilaian proses dan hasil belajar
1. Memantau kemajuan belajar 1 2 3 4
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 3 4

F. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 2 3 4
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 3 4
3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4

IV PENUTUP
1. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 3 4
2. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan 1 2 3 4
Skor Total IPKG 2
Keterangan:
*) Bila materi pokok tidak terkait dengan kegiatan laboratorium, maka butir ini tidak diberi skor.

Komentar Pengamat:





Pengamat:
Nama : ..................................................................................
Jabatan : ..................................................................................
Alamat Kantor : ..................................................................................
..................................................................................
Alamat Rumah : ..................................................................................
..................................................................................

........................, ..................
Pengamat,


............................................

PENJELASAN IPKG 2
I. PRAPEMBELAJARAN
Indikator I.1 Kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
Penjelasan Kesiapan ruang (misal keberadaan, kebersihan, peruntukan/pengaturan perabot), alat pembelajaran (misal papan tulis, kapur/spidol), dan media (misal pasokan listrik, OHP, LCD dan kelengkapannya).
Indikator I.2 Memeriksa kesiapan siswa
Penjelasan Kesiapan siswa, antara lain mencakup kehadiran, kerapian, ketertiban, perlengkapan pembelajaran, kesiapan belajar

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN
Indikator II.1 Melakukan kegiatan apersepsi
Penjelasan Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman siswa atau pembelajaran sebelumnya (termasuk kemampuan prasyarat), mengajukan pertanyaan menantang, menyampaikan manfaat materi pembelajaran, mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran
Indikator II.2 Mengkomunikasikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan
Penjelasan Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai dengan bahasa siswa, misalnya dengan mengatakan bahwa setelah pembelajaran selesai siswa dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab gempa bumi. Rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pembelajaran
Indikator III.A.1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
Penjelasan Dilihat dari tingkat kebenaran dan keakuratan substansi (materi, isi) pembelajaran yang dibahas
Indikator III.A.2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
Penjelasan Menghubungkan materi yang disampaikan dengan bidang studi lain yang relevan. Misalnya, mengaitkan aritmatika (operasi bilangan) dengan IPS (transaksi ekonomi)
Indikator III.A.3 Mengintegrasikan prinsip-prinsip kerja ilmiah dalam pembelajaran
Penjelasan Prinsip kerja ilmiah antara lain pengamatan, penyusunan hipotesis, perencanaan dan pelaksanaan percobaan, analisis data, penarikan simpulan
Indikator III.A.4 Mengintegrasikan keterampilan dasar laboratorium
Penjelasan Keterampilan dasar laboratorium antara lain merangkai, menggunakan, memodifikasi alat praktikum, dan mengimplementasikan keselamatan kerja

B. Strategi pembelajaran

Indikator III.B.1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
Penjelasan Pembelajaran sesuai dengan jenis kompetensi. Misalnya, kegiatan untuk penguasaan pengetahuan adalah ceramah dan diskusi, kegiatan untuk penguasaan keterampilan adalah berlatih, dan untuk penguasaan sikap/nilai adalah penghayatan
Indikator III.B.2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Penjelasan Metode dan materi dipaparkan secara sistematis, sesuai dengan sintaks, memperhatikan prasyarat, dan kemampuan berfikir siswa
Indikator III.B.3 Menguasai kelas
Penjelasan Guru dapat mengendalikan pembelajaran, perhatian siswa terfokus pada pelajaran, disiplin kelas terpelihara
Indikator III.B.4 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
Penjelasan • Kontekstual merujuk pada tuntutan situasi dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari
• Guru mengupayakan agar materi pelajaran dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa memiliki manfaat (nilai fungsional) dalam kehidupan sehari-hari
Indikator III.B.5 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect)
Penjelasan Kebiasaan positif antara lain dapat berbentuk: kerja sama, tanggung jawab, disiplin, berpikir kritis
Indikator III.B.6 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Penjelasan Guru memulai dan mengakhiri tahap-tahap pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

C. Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
Indikator III.C.1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar/media pembelajaran
Penjelasan • Terampil memanfaatkan lingkungan dan sumber belajar lainnya secara efektif dan efisien (mencapai target dan sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan)
• Terampil mengoperasikan media pembelajaran, misal: mengoperasikan dengan benar dan lancar OHP, tape recorder, chart, peta, LCD
• Terampil menggunakan alat-alat laboratorium
Indikator III.C.2 Menghasilkan pesan yang menarik
Penjelasan Media yang digunakan berhasil memusatkan perhatian siswa sehingga pesan dapat ditangkap dengan jelas
Indikator III.C.3 Melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
Penjelasan Siswa dilibatkan dalam kegiatan pembuatan dan/atau pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, yang autentik, termasuk sumber belajar yang tersedia di perpustakaan misalnya siswa membuat, memodifikasi, mendemonstrasikan, menggunakan, mengelola media

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
Indikator III.D.1 Memfasilitasi terjadinya partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa, sumber belajar
Penjelasan Melakukan kegiatan yang memancing keaktifan siswa baik secara mental, emosional, maupun fisik dengan guru, teman maupun sumber belajar
Misalnya, membuka kesempatan untuk diskusi kelompok, meminta siswa lain untuk menanggapi pendapat teman atau mengondisikan siswa memanipulasi sumber (objek) belajar secara langsung
Indikator III.D.2 Merespons positif partisipasi siswa
Penjelasan Misalnya memberi pujian, meminta siswa lain untuk menanggapi pendapat teman, dan mengajukan pertanyaan pelacak (probing)
Indikator III.D.3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
Penjelasan Menghargai pendapat siswa, mengakui kebenaran pendapat siswa, mengakui keterbatasan diri
Indikator III.D.4 Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif
Penjelasan Menunjukkan sikap ramah, luwes, sopan, hangat, menghargai pendapat dan keragaman budaya (multi kultur)
Indikator III.D.5 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar
Penjelasan Siswa tampak senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran


E. Penilaian proses dan hasil belajar

Indikator III.E.1 Memantau kemajuan belajar
Penjelasan Mengajukan pertanyaan/tugas terkait kompetensi yang akan dicapai, selama proses pembelajaran termasuk asesmen otentik

Indikator III.E.2 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
Penjelasan Mengajukan pertanyaan/tugas terkait kompetensi yang dicapai, pada akhir pembelajaran termasuk asesmen otentik

F. Penggunaan bahasa
Indikator III.F.1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
Penjelasan Bahasa lisan mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda/salah tafsir

Indikator III.F.2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Penjelasan Struktur kalimat, frasa, kosakata, dan ejaan dalam bahasa tulis yang terdapat di papan tulis, di media, di LKS baik dan benar

Indikator III.F.3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
Penjelasan Ekspresi wajah, intonasi suara, gerakan tubuh sesuai dengan pesan yang disampaikan dan menarik
IV. PENUTUP
Indikator IV.1 Melakukan refleksi dan/atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
Penjelasan • Mengajak siswa untuk mengingat kembali hal-hal penting yang terjadi dalam kegiatan yang sudah berlangsung, misal dengan mengajukan pertanyaan tentang proses, materi, dan kejadian lainnya
• Memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, misalnya dengan mengajukan pertanyaan penuntun agar siswa dapat merumuskan rangkuman yang benar
Indikator IV.2 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
Penjelasan • Memberikan kegiatan/tugas khusus bagi siswa yang belum mencapai kompetensi, misalnya dalam bentuk latihan dan atau bantuan belajar
• Memberikan kegiatan/tugas khusus bagi siswa yang berkemampuan lebih, misalnya dalam bentuk latihan dan atau bantuan belajar, misalnya meminta siswa membimbing temannya (peer tutoring), memberikan tugas-tugas bacaan tambahan, dan download internet


KOMENTAR PENGAMAT
Berikan komentar tentang:
hal-hal yang belum terwadahi dalam indikator-indikator instrumen ini, dan
kesan umum tentang kualitas pembelajaran yang diamati (kelebihan dan kekurangan).




Lampiran 5d: Instrumen Observasi Pembelajaran Tematik




INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU SD KELAS AWAL
(Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran TEMATIK)


NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I PRAPEMBELAJARAN
1. Kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 1 2 3 4
2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4

II MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 3 4
2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan 1 2 3 4
3. Menyampaikan motivasi 1 2 3 4
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran dari setiap materi mapel yang diintegrasikan 1 2 3 4
2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 1 2 3 4
3. Mengintegrasikan keterampilan-keterampilan dasar pesan mapel dalam pembelajaran 1 2 3 4
1 2 3 4

B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 1 2 3 4
2. Melaksanakan pembelajaran secara runtut sesuai dengan alur indikator 1 2 3 4
3. Melaksanakan pembelajaran tanpa jeda (pergantian antar mata pelajaran tidak Nampak) 1 2 3 4
3. Menguasai kelas 1 2 3 4
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 3 4
5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect) 1 2 3 4
6 Aktivitas Pembelajaran sesuai dengan tema
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 1 2 3 4
C. Pemanfaatan sumber belajar /media pembelajaran
1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar/media pembelajaran 1 2 3 4
2. Media pembelajaran menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4
3. Melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran 1 2 3 4

D. Pembelajaran Berorientasi PAKEM
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa, sumber belajar 1 2 3 4
2. Merespon positif partisipasi siswa 1 2 3 4
3. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 2 3 4
4. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif 1 2 3 4
5. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar 1 2 3 4
6. Menumbuhkan kreativitas siswa 1 2 3 4
7. Kegiatan pembelajaran mencapai indikator yang ditetapkan 1 2 3 4
E. Penilaian proses dan hasil belajar
1. Memantau kemajuan belajar 1 2 3 4
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 3 4

F. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 2 3 4
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 3 4
3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4

IV PENUTUP
1. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 3 4
2. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan 1 2 3 4
Skor Total
Keterangan:
*) Bila materi pokok tidak terkait dengan kegiatan laboratorium, maka butir ini tidak diberi skor.
Komentar Pengamat:



Pengamat:
Nama : ..................................................................................
Jabatan : ..................................................................................
Alamat Kantor : ..................................................................................
..................................................................................
Alamat Rumah : ..................................................................................
..................................................................................
........................, ..................
Pengamat,


............................................

Permendiknas No 2 Tahun 2011

Bagi para guru yang ingin mendownload PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL PADA SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2010/2011, dapat download di sini.

Selasa, 18 Januari 2011

Pengurus KKG Gugus Dipayuda




Ketua: Harry Utomo, S.Pd

Sekretaris: Waris, S.Pd.SD

Bendahara: Kanti Lestari, S.Pd

Ketua Bidang Perencanaa/Pengembangan: Sudarko, S.Pd
Ketua Bidang Organisasi, Administrasi dan Sarana Prasarana: Dwiningsih, S.Pd
Ketua Bidang Humas dan Kerjasama: Hesti Susanti, S.Pd

Pemandu 1. Kamilah Siswati. S.Pd 2. Alqodri, S.Pd.SD 3. Hj. Marwati, S.Pd

Minggu, 16 Januari 2011

BUKU YANG HARUS ADA DALAM KKG

1. AD / ART
2. PROPOSAL
3. BBM (GENERIK, MEPEL, ICT, SUPLEMEN)
4. BUKU KEUANGAN :
a. BUKU KAS UMUM
b. BUKU KAS PEMBANTU
c. BUKU PEMBANTU BANK
d. BUKU PEMBANTU PAJAK
e. BUKU IURAN ANGGOTA
5. BUKU INVENTARIS
6. BUKU TAMU
7. DAFTAR HADIR PESERTA
8. BUKU SUPEREVA
9. DAFTAR HADIR NARASUMBER
10. BUKU AGENDA SURAT MASUK
11. BUKU AGENDA SURAT KELUAR
12. BUKU JURNAL KEGIATAN

BENDEL
 MATERI INSERVICE
 MATERI ON SERVICE
 PORTOPOLIO PESERTA